Skip to content
Tutorial emka
Menu
  • Home
  • Debian Linux
  • Ubuntu Linux
  • Red Hat Linux
Menu
Muzi Baseboard Meshtatic

Ribet Rakit Node? Muzi Baseboard Bikin Proyek Meshtastic Kalian Jadi Nggak Pusing Lagi!

Posted on December 11, 2025

Pernah nggak sih kalian merasa lelah menyolder atau merakit kabel jumper yang semrawut cuma buat bikin satu node Meshtastic yang stabil? Rasanya memang cukup menguras tenaga dan waktu, apalagi kalau tujuannya untuk deployment skala besar. Nah, kabar baik datang dari Muzi. Mereka baru saja merilis sistem papan dasar modular yang sepertinya bakal mengubah cara kita memandang perakitan jaringan mesh. Inovasi ini kayaknya bakal jadi solusi yang dinanti-nanti oleh para penggiat IoT.

Kalau kita bicara soal teknis, Muzi Baseboard ini dibangun di atas fondasi arsitektur Meshtastic yang sebenarnya sudah cukup mapan di komunitas. Tapi, yang bikin kami antusias adalah pendekatan mereka terhadap modularitas. Dulu, atau mungkin sampai hari ini, membangun jaringan Meshtastic itu identik dengan membeli mikrokontroler, modul LoRa, GPS, dan sensor secara terpisah, lalu memikirkan bagaimana menyatukannya dalam satu enclosure yang rapi. Kuranglebihnya, proses itu cukup rumit bagi pemula. Muzi Baseboard hadir untuk menyederhanakan proses tersebut secara dramatis.

Konsep yang mereka tawarkan itu begitunya menarik karena sifatnya yang reconfigurable. Papan dasar ini bukan sekadar PCB kosong, tapi sudah dilengkapi dengan berbagai port dan konektor yang didesain spesifik untuk ekosistem Meshtastic. Ini memberikan fleksibilitas yang luar biasa. Kalian nggak perlu lagi pusing memikirkan pinout yang salah atau tegangan yang tidak cocok.

Bayangkan skenarionya seperti ini: kalian ingin membangun sistem monitoring pertanian. Dengan Muzi Baseboard, kalian tinggal colok sensor kelembaban tanah, suhu, dan data cuaca ke port yang tersedia. Di sisi lain, seorang developer yang ingin bikin sistem kontrol rumah pintar bisa menggunakan papan yang sama, tapi dengan modul aktuator yang berbeda. Semudah itu, kayak main lego versi canggih.

Muzi mengklaim bahwa dengan sistem ini, waktu dan upaya untuk deployment bisa dipangkas signifikan. Dan rasanya klaim itu nggak berlebihan. Selain kemudahan perakitan, kami melihat ada aspek skalabilitas yang diperhitungkan dengan matang. Seiring kebutuhan jaringan kalian bertambah, kalian bisa menambahkan modul baru tanpa harus merombak sistem dari nol.

Berikut adalah beberapa fitur teknis utama yang membuat Muzi Baseboard ini layak dilirik:

  1. Modularitas Plug-and-Play: Kalian bisa menghubungkan sensor dan aktuator tanpa perlu breadboard atau penyolderan rumit. Ini meminimalisir human error saat instalasi hardware.
  2. Manajemen Perangkat Terpusat: Baseboard ini mendukung pemantauan jaringan jarak jauh. Jadi, kalian bisa mengecek kesehatan node tanpa harus datang ke lokasi fisik perangkat.
  3. Pembaruan Firmware Otomatis: Fitur ini krusial banget. Kalian nggak perlu repot melakukan flashing manual satu per satu jika ada update keamanan atau fitur baru dari Meshtastic.
  4. Skalabilitas Port: Papan ini didesain untuk “tumbuh”. Jika awalnya cuma butuh sensor suhu, dan bulan depan butuh sensor gas, port ekspansinya sudah siap menampung kebutuhan itu.

Yang membuat kami makin respek, Muzi sepertinya nggak cuma lempar hardware ke pasar lalu kabur. Mereka juga merilis seperangkat alat pendukung, mulai dari dokumentasi yang komprehensif, tutorial video, hingga forum komunitas. Ini penting banget, karena sebegitunya canggih sebuah hardware, kalau nggak ada dokumentasi yang jelas, ya bakal jadi ganjalan pintu doang. Langkah ini menunjukkan keseriusan Muzi untuk menjadi pemimpin pasar dan memfasilitasi mulai dari hobiis DIY hingga profesional IoT.

Spesifikasi Lengkap Muzi Baseboard:

Main Features

  • Microcontroller: nRF52840
  • LoRa Radio: SX1262
  • 2MB QSPI Flash
  • Buttons: User + Reset
  • QWIIC / STEMMA QT Port
  • Flexible IO: 8 GPIO + 2 Power IO + UART + I2C
  • Meshtastic® Flashed and Licensed

Power System

  • Compatible Battery Chemistry:
    • Li-ion
    • LFP (LiFePO4)
  • Solar Power Input with VDPM
  • USB-C Power:
    • 500mA Default Charge
    • 1A Fast Charge option
  • Powerpath: Prevents battery discharge when power source is available
  • Safety Protections:
    • Input Overvoltage Protection
    • Battery Undervoltage Protection
    • Battery Short Protection
    • Battery Overcurrent Protection
    • Input Current Limit Protection
    • Thermal Regulation and Thermal Shutdown
    • Battery Thermal Fault Protection
  • Advanced Charger IC: BQ28185

Product Includes

  • Base Uno Board
  • Sub-GHz LoRa Stubby Antenna
  • Mounting Screws + Hex Key
  • USB-C Cable

Specs

  • Sub-GHz LoRa Connector: SMA
  • USB-C: Power and Data
  • Bluetooth LE Antenna
  • Battery Connector: 3-pin Molex PicoBlade
  • Mounting Holes: 3x M2
  • Board Size: 42x32mm
  • Weight: 10g

Berdasarkan pengamatan kami, langkah Muzi ini membuka jalan bagi adopsi jaringan mesh yang lebih luas dan tidak mengintimidasi. Bagi rekan-rekanita yang selama ini ragu terjun ke dunia Meshtastic karena hambatan hardware, ini saatnya untuk mencoba. Muzi Baseboard menawarkan keseimbangan antara fleksibilitas dan kemudahan penggunaan yang jarang kita temui. Kira-kiranya, solusi ini bakal menjadi standar baru bagi siapa saja yang ingin membangun jaringan terdesentralisasi yang andal tanpa harus menjadi insinyur elektro terlebih dahulu. Terimakasih sudah membaca ulasan ini, rekan-rekanita, mari kita nantikan inovasi selanjutnya di dunia mesh networking!

Sumber: https://muzi.works/products/base-uno

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

Recent Posts

  • Sudah Siap Pindah? Pop!_OS 24.04 LTS Hadir dengan Performa Plasma yang Lebih Baik
  • Masih Andalkan Teori? Ini Alasan Kenapa Perusahaan Besar Banting Setir ke Training Hands-On DevOps!
  • Wi-Fi 6 Dual-Band di Chip Kecil? Kenalan Sama MCU RA Family dari Renesas Ini!
  • Ribet Rakit Node? Muzi Baseboard Bikin Proyek Meshtastic Kalian Jadi Nggak Pusing Lagi!
  • Hati-Hati! Ekstensi VS Code Favorit Kalian Bisa Jadi Celah Pencurian Data Sensitif
  • Raspberry Pi Imager 2.0.2 Dirilis Bawa Fitur SSH Multi-Key dan Direct I/O!
  • Ubuntu 26.04 LTS Masih Ada Flavor Unity & MATE Desktop
  • Cinnamon 6.6 Rilis dengan Menu Aplikasi yang Dirancang Ulang
  • Aerynos 2025-12 Rilis dengan GNOME 49.2, Mesa 25.3, dan KDE Plasma 6.5.4
  • Cara Mempertahankan Sesi SSH Remote Tanpa Takut Putus Koneksi
  • Ini 2 Wallpapers Gnome Extension Percantik Desktop
  • Mozilla Rilis Firefox 146
  • Peazip 10.8 Dirilis, UI Baru dan Ada Fitur Previewing Dalam Arsip
  • Youyeetoo Mini PC: Sebuah NAS Ukuran Kecil Dengan 4 Slot M.2 dan 2 Port 2.5Gbe
  • Jolla Phone Kini Bisa di Pre-oder Jadi Ponsel Secure dengan Linux Independen
  • Inilah Proton Sheets: Spreadsheet Terenkripsi Online yang Aman dan Mudah Digunakan
  • Calibre 8.16 Dirilis dengan Fitur AI dan Perbaikan Bug
  • Radxa C200 Orin Developer Kit: Pakai Jetson Orin NX dan Ekspansi PCIe 4.0
  • Pimoroni Luncurkan Seri Badgeware Baru dengan E-Paper IPS dan LED Wearable
  • Metacomputing Rilis PC ARM 45 Tops Berdaya CIX CP8180 yang Siap Pakai
  • Ubuntu Pro Kini Gratis untuk Pengguna WSL
  • Alpine Linux 3.23 Dirilis dengan Linux Kernel 6.18 LTS, GNOME 49, dan KDE Plasma 6.5
  • Kernel Linux 6.18 Akan Didukung LTS Hingga Desember 2027
  • Kenapa Linux Jadi Backbone Infrastruktur Digital Dunia?
  • VLC 3.0.22 Dirilis dengan Peningkatan Frame Rate untuk GPU AMD, Dukungan Dav1d, dan Opsi Semua Lapisan

Archives

  • December 2025
  • November 2025
  • October 2025
  • August 2025
  • April 2025
  • February 2025
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • May 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024
  • December 2023
©2025 Tutorial emka | Design: Newspaperly WordPress Theme